.

Saturday 6 September 2014

Penilaian Autentik Pembelajaran pada Kurikulum 2013 Jenjang Sekolah Dasar


Penilaian autentik? Penilaian autentik itu apa? Penilaian autentik itu bagaimana? Penilaian autentik menilai siapa? Penilaian autentik itu kapan dilaksanakan? Dan masih banyak deretan pertanyaan yang melintas dalam benak para guru ketika terdengar istilah penilaian autentik.

Penilaian memegang peranan penting dalam pembelajaran. Penilaian berfungsi untuk mengukur tingkat ketercapaian tujuan pembelajaran. Jika sudah tercapai, guru diperbolehkan untuk melanjutkan ke tema selanjutnya, namun jika belum tercapai guru diharuskan mengulang atau meremidi tema yang diajarkan. Tentunya guru sudah tidak merasa asing lagi dengan yang namanya penilaian ini. Tapi yang jadi pertanyaan, sudah pahamkah kita dengan penilaian yang digunakan yang diberlakukan pada kurikulum 2013?
Penilaian Autentuk 

Kurikulum 2013 memberlakukan sistem autentik dalam penilaiannya. Penilaian auentik adalah penilaian pembelajaran yang meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Sebenarnya penilaian autentik ini sudah tidak asing lagi pada KBK dan KTSP, hanya saja pelaksanaannya konon belum maksimal. Pada KBK dan KTSP, guru Sekolah Dasar kebanyakan mempraktekkan penilaian hanya sebatas penilaian pengetahuan saja. Tentu saja dengan kesalahan ini, siswa yang dianggap pintar adalah siswa yang oke pengetahuannya saja dengan mengesampingkan sikap dan keterampilan yang mereka miliki. Lantas bagaimana penilaian autentik yang diusung kurikulum 2013 ini?
Yang perlu diingat dari penilaian autentik Sekolah Dasar pada Kurikulum 2013 adalah penilaian yang meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Penilaian autentik yang pertama adalah penilaian SIKAP.
Mengapa penilaian sikap dinomorsatukan? Karena Sekolah Dasar adalah sekolah yang menjadi pondasi pendidikan bagi generasi penerus bangsa. Sikap harus dibangun sejak awal agar nantinya mereka mampu menjadi penerus bangsa yang berbudi luhur. Untuk apa memiliki generasi penerus bangsa yang handal pengatahuannya jika tidak memiliki sikap yang berbudi luhur.
Penilaian sikap pada Kurikulum 2013 meliputi penilaian sikap spiritual dan sikap sosial. Sikap spiritual adalah sikap kepada Tuhan, yang tentu saja berisikan penilaian dalam hal ibadah. Sikap sosial adalah sika kepada sesamanya, yang tentu saja berisikan sikap dalam berinteraksi sosial.
Bagaimana teknik penilaiannnya? Bahasan mengenai teknik penilaian sikap silahkan dibaca di TEKNIK PENILAIAN SIKAP.
Penilaian autentik yang kedua adalah penilaian PENGETAHUAN.
Kurikulum 2013 mengharapkan peserta didik nantinya mampu menjadi generasi yang hebat pengetahuannya. Untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran dalam ranah pengetahuan tentunya diperlukan penilaian. Penilaian pada ranah pengetahuan tentunya bukan lagi sesuatu yang baru bagi para guru karena pada kurikulum-kurikulum sebelumnya, penilaian ini senantiasa diberlakukan. Adanya tes tertulis hasil belajar adalah salah satu bentuk dari penilaian ini. Untuk kejelasan teknik penilaian, silahkan dibaca di TEKNIK PENILAIAN PENGETAHUAN.


Penilaian Autentik

Penilaian autentik yang ketiga adalah penilaian KETERAMPILAN.
Siswa Sekolah Dasar selama pembelajaran berlangsung tidak hanya dibekali dengan sikap dan pengetahuan saja. Mereka dibekali dengan keterampilan juga selama pembelajaran diberlangsungkan. Jika keterampilan siswa dibina dalam pembelajaran maka secara otomatis diperlalukan juga penilaiannya. Bentuk penilaian keterampilan tentunya berbeda dengan bentuk penilaian sikap dan keterampilan. Bahasan mengenai bentuk penilaian keterampilan silahkan dibaca disini.

Teknik penilaian autentik bisa Bapak dan Ibu Guru simak dalam video ini:



Pranala luar yang memberikan informasi mengenai penilaian autentik yang dapat dipercaya salah satunya adalah Wikipedia. Bapak dan Ibu Guru bisa menyimak artikel wiki-nya pada link ini:
https://id.wikipedia.org/

Demikianlah  bahasan mengenai penilaian autentik pada Kurikulum 2013 jenjang Sekolah Dasar. Semoga bisa membantu.

No comments:

Post a Comment