APAKAH ICE BREAKER ITU ?
Ice Breaker, ada yang menyebutnya dengan “Energizer” atau “Refocus”, merupakan teknik-teknik yang digunakan dalam suatu forum pelatihan, seminar, pertemuan, KBM, atau meeting untuk memecahkan kebekuan, kejenuhan yang terjadi dalam forum tersebut dan audien atau peserta kembali terkonsentrasikan.
Jika
audien atau peserta terkonsentrasikan ke pembicara/trainer/guru, maka
diharapkan audien/peserta akan bisa aware terhadap materi yang
disampaikan pembicara atau trainer. Dengan demikian, peserta akan lebih
mudah memahami program secara keseluruhan.
Ice
Breaker juga sering disebut sebagai peralihan situasi dari yang
membosankan, membuat mengantuk. Menjenuhkan, dan tegang menjadi rileksm,
bersemangat, tidak membuat mengantuk. Serta ada perhatian dan ada rasa
senang untuk mendengarkan atau melihat orang yang berbicara di depan
kelas atau ruangan pertemuan.
MENGAPA PERLU ICE BREAKER ?
1. Adanya
kejenuhan, kebosanan maupun kebekuan suasana dalam proses belajar
mengajar. Bisa dibayang jika proses belajar mengajar dimulai jam 7 pagi
hingga jam 12 atau jam 1 siang bahkan hingga malam.
2. Ada keterbatasan konsentrasi seseorang dalam menyerap informasi, kemampuan rata-ratanya 20 - 30 menit.
3. Beragamnya kondisi para audien (peserta belajar) sebelum memulai proses belajar mengajar.
Berbagai macam kondisi peserta tersebut seperti ;
§ Peserta tidak saling mengenal
§ Peserta sudah lelah
§ Peserta mengantuk
§ Nada pembicara monoton, tidak ada variasi
§ Suara pembicara lembut
§ Peserta dalam kondisi Lapar
§ Waktu pertemuan setelah makan siang/malam
§ Peserta sudah saling kenal. Sehingga mereka cenderung bicara sendiri sendiri
§ Sifat pertemuan sangat formal, sehingga menegangkan.
TUJUAN ICE BREAKER
1. Mengarahkan otak agar berada pada kondisi gelombang alfa (8 s/d 13 Hz)
2. Membangun kembali suasana belajar agar serius, santai dan menyenangkan
3. Menjaga stabilitas kondisi psikis maupun pisik para audien (peserta belajar agar senantiasa segar dan nyaman dalam menyerap informasi.
MANFAAT ICE BREAKER
1. Terjadi proses penyampaian dan penyerapan informasi secara optimal bahkan maksimal.
2. Tumbuhnya motivasi para trainer/guru dan audien/peserta belajar dalam proses belajar mengajar
3. Menguatkan hubungan antara trainer/guru dan audien/peserta belajar.
Ice
Breaker menjadi cukup penting, karena jika tidak diperhatikan akan
berujung pada gagalnya forum tersebut. Kegagalan tersebut dapat kita
sebutkan sebagai berikut;
§ Materi tidak dapat dipahami.
§ Antipati terhadap pembicara.
§ Penolakan terhadap setiap ide.
§ “Pemberontakan” terhadap acara tersebut.
§ Seluruh program menjadi sia-sia.
Memperhatikan
begitu strategisnya Ice Breaker dalam sebuah proses KBM atau pelatihan,
diperlukan suatu strategi untuk menghilangkan kejenuhan dan menarik
perhatian peserta kepada pembicara dan materi yang disampaikan. Jika
pembicara bisa “menghipnotis” peserta ke arah pembicara serta dikondisikan untuk involve, maka
akan terasa bahwa acara yang berlangsung dalam beberapa jam menjadi
tidak membosankan. Bahkan ada yang merasa kurang dengan waktu tatap muka
yang disediakan.
Ice
Breaker memberikan angin segar bagi peserta pelatihan. Setiap peserta
mempunyai alasan dan motivasi sendiri dalam mengikuti pelatihan. Ada
yang ingin menguasai bidang tertentu, ada yang ingin mempertajam
ketrampilan, ada yang sekedar berkumpul bersama teman, dan ada yang
mempunyai alasan keterpaksaan. Semua alasan tersebut berdampak terhadap
cara menanggapi pembicara dan merespon setiap aktivitas dalam pelatihan.
Peserta yang memang bersemangat untuk mendapatkan ilmu tambahan akan
terus antusias sampai acara berakhir. Di sisi lain. Ada peserta yang
melamun sambil menulis atau menggambar di nota pelatihan, ada yang
bercerita dengan peserta lain, serta ada juga yang diam dan tegang
tetapi mengantuk. Seribu macam gaya dan ekspresi tersebut perlu
dijadikan satu macam gaya saja. Semua peserta ditargetkan untuk
mengarahkan pandangan dan pikirannnya ke satu sumber yaitu pembicara.
MACAM – MACAM ICE BREAKER
1. Tepuk Tangan
2. Menyanyi
3. Senam
4. Teka – Teki / Kuis
5. Permainan
6. Bercerita / Story Telling
7. Games / Permainan
8. Kalimat Pembangkit Semangat
9. Kalimat Indah Penuh Makna
10.Brain Gym / Senam Otak
BEBERAPA CONTOH ICE BREAKER
- Tepuk Tangan
Teknik bertepuk tangan ini sangat efektif untuk mengkonsentrasikan para audien (peserta belajar) sebelum memulai kegiatan belajar, mengkondisikan para audien (peserta belajar) agar kembali segar (focus) di pertengahan kegiatan belajar, maupun untuk memberi perasaan senang ketika mengakhiri kegiatan belajar.
Teknik bertepuk tangan ini juga cukup mudah dan dapat langsung diterapkan tanpa memerlukan persiapan yang panjang. Salah satunya seperti tepuk tangan di bawah ini ;
TEPUK WARNA
Aturan :
· Jika disebutkan “Merah”, dijawab tepuk 1x
· Jika disebutkan “Hijau”, dijawab tepuk 2x
· Jika disebutkan “Biru”, dijawab tepuk 3x
· Jika disebutkan “Putih”, dijawab “Allaahu Akbar”
Nb : Bisa menggunakan warna lain
TEPUK GRAFIK
Gunakan bolpoin atau benda yang agak panjang
Aturan
Jika bolpoin digerakkan mendatar, dijawab tepuk secara perlahan-lahan hingga bolpoin berhenti.
Jika bolpoin digerakkan semakin ke atas, dijawab tepuk yang semakin cepat hingga bolpoin berhenti.
Jika bolpoin digerakkan semakin ke bawah, dijawab tepuk yang semakin pelan hingga bolpoin berhenti.
Nb: Urutannya bisa dibolak-balik !
2. Menyanyi
Menyanyi sebagai ice breaker, jarang sekali digunakan oleh para trainer atau guru,
kecuali guru seni suara. Padahal menyanyi adalah kegiatan yang paling
mudah dan banyak disukai. Menyanyi bisa dilakukan oleh anak-anak, remaja
maupun orang dewasa. Sekalipun yang dinyanyikan mungkin tidak sesuai
dengan usianya. Tetapi kalau dikemas dengan baik akan membuat suasana
kelas menjadi ceria kembali.
Kadang-kadang
kita perlu berkreasi dengan mengganti syairnya, dengan syair yang
bersifat memotivasi, tanpa mengganti nadanya. Apalagi jika yang kita
pakai adalah lagu yang sedang “in” di kalangan siswa
saat itu. Hal ini akan memberi kesan positif dari siswa kepada guru
tersebut. Tentunya dengan pengemasan yang bersifat mendidik.
Nah,
beberapa lagu yang ditampilkan pada halaman berikut ini, sebagian besar
adalah lagu-lagu yang sudah dikenal. Meski ada beberapa lagu yang agak
asing bagi sebagian orang, karena berkaitan dengan bahasanya. tetapi
tetaplah kegiatan menyanyi ini dapat dilakukan. Seperti contoh di bawah ini ;
SEDANG APA
Sedang apa, sedang apa sedang apa sekarang
Sekarang sedang apa sedang apa sekarang
Sedang blajar, sedang blajar sedang blajar sekarang
Sekarang sedang blajar sedang blajar sekarang
Nb: Bisa diganti dengan yang lain atau di buat bergantian
SUWE ORA JAMU
Suwe ora jamu jamu godhong turi
Suywe ora ketemu
Ketemu pisan ning Biologi
Suwe ora jamu jamu godhong pala
Suwe ora ketemu ketemu pisan matematika
3. Senam
Senam untuk
ice breaker di sini adalah gerakan-gerakan sederhana yang mudah
dilakukan, tidak terlalu menguras tenaga atau memeras keringat serta
mengandung unsur kegembiraan dan keceriaan. Salah satu sebagai berikut ;
SENAM TONJI-TONJI
Cara :
- Tangan kiri ditekuk ke depan, telapak tangan terbuka ke arah tangan kanan.
- Tangan kanan ditekuk ke depan, telapak tangan ditekuk ke arah tangan kiri.
- Ujung jari tangan kanan disentuhkan pada telapak tangan kiri sebanyak 2 kali sambil berseru : TONJI…TONJI.
- Lalu dijawab dengan tepuk tangan 2 kali sambil berkata : CHA…CHA
- Kedua tangan ditekuk, sehingga telapak tangan masing-masing di depan ketiak (seperti sayap burung), digerakkan sebanyak 2 kali (seperti akan terbang) sambil berseru : WING…WING
- Lalu dijawab dengan tepuk tangan 2 kali sambil berkata : CHA…CHA
- Kedua tangan memegang pinggang, kepala ditolehkan ke kanan dan ke kiri sambil berseru : GELANG…GELENG
- Lalu dijawab dengan tepuk tangan 2 kali sambil berkata : CHA…CHA
sumber: Kusumo, Triner
No comments:
Post a Comment