 
 
Dalam peluncuran tersebut, dipaparkan 
pola penerimaan mahasiswa baru, yakni melalui SNMPTN dan seleksi mandiri
 yang terdiri dari Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri 
(SBMPTN) dan Seleksi Mandiri Perguruan Tinggi Negeri (PTN). 
Menristekdikti M. Nasir mengungkapkan ada 63 PTN yang ikut serta dalam 
SNMPTN tahun ini.
"Tahun kemarin ada 62 PTN. Tahun ini 
bertambah satu PTN, UIN (Universitas Islam Negeri) Raden Patah," kata 
Nasir dalam konferensi pers di kantornya, kemarin.
Nasir melanjutkan, seluruh biaya SNMPTN 
akan ditanggung pemerintah dan SBMPTN yang disertai tes tertulis, 
pemerintah hanya memberi subsidi. Masa pendaftaran SNMPTN 2015 adalah 13
 Februari hingga 15 Maret.
Sebelum dilakukan pendaftaran, pihak 
sekolah dan siswa wajib melakukan pengisian dan verifikasi di Pangkalan 
Data Sekolah dan Siswa (PDSS) secara online, sebagai bagian dari proses 
seleksi. Pengisian PDSS bisa dilakukan mulai 22 Januari hingga 8 Maret 
mendatang.
"Dalam SNMPTN, sekolah nanti mendata 
nilai siswa dari kelas satu hingga tiga, ujian akhir juga. Nantinya 
semuanya diolah dan diproses. Data dalam PDSS ini harus diisi dengan 
objektif dan jujur diisi oleh sekolah," papar Nasir.
Nasir menekankan, pemerintah akan 
memberikan sanksi tegas bagi siswa maupun sekolah yang terbukti 
melakukan kecurangan, salah satunya terkait data PDSS. Sanksi bagi siswa
 adalah kelulusan siswa di SNMPTN akan dibatalkan.
"Sedangkan bagi sekolah, tidak akan 
diikutsertakan lagi dalam SNMPTN tahun berikutnya. Ini dalam rangka 
edukasi nasionla untuk menanamkan nilai kejujuran," tegasnya.
Sementara terkait Unas sebagai salah 
satu penentu kelulusan SNMPTN, Nasir mengatakan hal tersebut belum 
final. Menurut dia, pihaknya perlu melihat terlebih dahulu, apakah 
pelaksanaan Unas yang akan dilangsungkan April mendatang, kredibel atau 
tidak sebagai penentu kelulusan siswa. Jika Unas memang kredibel, maka 
PTN akan menggunakan hasil Unas sebagai penentu kelulusan.
"Kita ingin melihat dulu seperti apa 
prosesnya (Unas). Karena kalau ternyata Unas itu tidak kredibel, akan 
jadi masalah. Karena itu, 10 persen kelulusan SNMPTN dari nilai Unas 
akan dipertimbangkan kembali," katanya.
Nasir melanjutkan, pihaknya juga akan 
melihat, jika ternyata ada korelasi antara nilai Unas dan nilai 
kelulusan SNMPTN, maka Unas akan kembali dipertimbangkan menjadi syarat 
kelulusan SNMPTN.
Sumber: jpnn.com
 
 
 
 
 
 
 
No comments:
Post a Comment